25 August 2013

Mengubah Takdir? Ini Caranya!


Tulisan ini bukan bermaksud takkabur, melainkan membagi hikmahnya. Segala sesuatu terjadi karena izin Allah SWT, dan manusia hanya dianjurkan untuk berusaha.

Dalam Islam, takdir terbagi menjadi dua, yaitu takdir muallaq dan takdir mubram. Sebagaimana kita tahu bahwa takdir muallaq adalah takdir kecil dan dapat diubah, tergantung usaha. Contohnya, kalau mau lulus ya belajar. 

Namun, saya tidak membahas takdir muallaq karena saya anggap semua sudah tahu.

Banyak orang yang putus asa di luar sana ketika harapannya tidak sesuai dengan kenyataan sehingga menyalahi takdir bahkan Allah SWT. Memang Allah SWT telah menetapkan Qada dan Qadar kepada manusia, tetapi bukan berarti manusia boleh menyalahkan Allah SWT atas sesuatu yang menimpa dirinya.

Banyak yang beranggapan bahwa takdir adalah sesuatu yang tak dapat diubah, dan memang benar jika tidak ada tindakan untuk mengubahnya. Namun, pada kenyataannya takdir pun dapat diubah dengan tindakan-tindakan tertentu. Dalam usaha mengubah takdir, kisah ini dapat diambil hikmahnya


Pada zaman Nabi Ibrahim AS, ada seorang pemuda yang akan menikah. Namun, setelah pemuda itu pulang dari kediaman Nabi Ibrahim AS,  ada malaikat yang menemui Nabi Ibrahim AS dan memberitahu bahwa usia pemuda itu tidak akan sampai keesokan pagi. 

Keesokan harinya, Nabi Ibrahim AS menengok pemuda itu dan didapatinya pemuda itu masih hidup, malah melangsungkan pernikahannya dan bahkan hidup sampai usia 70 tahun. 


Malaikat yang kemudian diketahui adalah malaikat maut kembali menemui Nabi Ibrahim AS. Karena penasaran, Nabi Ibrahim AS menanyakan mengapa pemuda yang telah divonis tidak akan panjang umur tersebut masih sehat. Malaikat maut pun menjawab bahwa pada malam sebelum pernikahannya, pemuda itu menyedekahkan separuh kekayaannya.


Manusia memang pasti mati, dan hak Allah SWT kapan mengambil nyawanya. Nabi Muhammad SAW pernah berpesan bahwa:
·         “Silaturahim dapat menambah umur dan sedekah dapat mengubah takdir mubram.” (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Ahmad)


·          “Barangsiapa hatinya terbuka untuk berdo’a, maka pintu-pintu rahmat akan dibukakan untuknya. Tidak ada permohonan yang lebih disenangi Allah daripada permohonan orang yang meminta keselamatan. Sesungguhnya do’a bermanfaat terhadap sesuatu yang sedang terjadi dan yang belum terjadi. Dan tidak ada yang bisa menolak takdir, kecuali do’a, maka berpeganglah wahai hamba Allah pada do’a.” (HR. Tirmidzi, Hakim)


·         “Tidak ada yang dapat menolak takdir Allah, selain do’a. Dan tidak ada yang dapat menambah umur seseorang selain (perbuatan) kebaikan.” (HR. Tirmidzi)


Dan bukankah Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum kaum itu mengubah keadaan mereka sendiri? (lihat QS. Ar-Ra’du: 11)

Pada akhirnya, segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah SWT. Takdir memang tidak dapat diubah oleh manusia, tetapi Allah-lah yang berhak mengubahnya. Maka dari itu, tetap semangat, berdo’a  dan tetap berusaha!

Sumber: dari berbagai sumber

Penulis: Dik D.F/@arukido

0 comments:

Post a Comment