Woi yang hobi ngedugem baca nih!!!
Penggemar clubbing menjadikan klub atau lounge sebagai tempat yang pas untuk menghabiskan waktu melepaskan kepenatan, rileks, sekaligus media ber-sosialite dengan rekan. Bahkan, biasanya clubbers memiliki jadwal rutin kapan ia menghabiskan waktu, termasuk aktivitas yang tanpa disadari bisa menggerogoti kesehatan.
Bagi sejumlah orang berada di antara dentuman musik yang menggetarkan jantung, dapat terasa menyenangkan. Saat clubbing, dugem atau sekedar hang out di kafe, club, atau lounge sekalipun, tentu tidak bisa dipisahkan dengan musik yang menggelegar dan suasana yang temaram. Nyatanya, sebuah trend gaya hidup modern yang penuh hura-hura ini selalu diikuti oleh kebiasaan yang berakibat buruk bagi kesehatan. Kecenderungan yang terjadi, aktivitas yang biasa dilakukan pun banyak merugikan kesehatan.
Coba simak, kebiasaan yang biasanya dilakukan pada malam hari ini, tentu saja mengurangi waktu istirahat kita. Bahkan, seorang clubbers ’sejati’ bisa saja melakukannya lebih dari dua kali sepekan. Makan enak tanpa memperhatikan nutrisi, konsumsi alkohol berlebihan hingga mabuk, atau merokok tanpa kontrol ditambah berada di dalam ruangan dengan udara pengap, sirkulasi udara yang kurang baik untuk waktu yang cukup lama, memberi dampak buruk pada kesehatan. Hal inilah yang seringkali tidak disadari para clubbers saat berada di tempat clubbing.
Resiko terkena kanker paru-paru pun terbilang besar. Padahal, paru-paru adalah organ tubuh yang berperan penting dalam sistem pernapasan. Tempat tubuh mengambil darah bersih (kaya 02) dan tempat pencucian darah yang berasal dari seluruh tubuh (banyak C02) sebelum ke jantung untuk kembali diedarkan ke seluruh tubuh.
Dapat dikatakan, di antara beragam jenis kanker, kanker paru adalah salah satu yang cukup sering terjadi. Rentan mengena pada mereka penyuka jalan malam. Penyakit ganas ini merupakan ancaman utama. Kanker paru biasanya ditandai oleh adanya pertumbuhan jaringan pada paru-paru yang apabila dibiarkan dapat menyebar (metastasis) ke organ lain, baik yang dekat dengan paru maupun yang jauh misalnya tulang, hati, atau otak.
Dalam keadaan normal, sel akan tumbuh sesuai kebutuhan tubuh dengan melalui tahapan dalam prosesnya. Mekanisme itu penting sebagai pengganti sel-sel tubuh yang rusak dan perlu peremajaan. Gangguan pada proses pertumbuhan itu dapat menyebabkan sel tumbuh tidak terkendali. Pada beberapa kondisi tidak semua gangguan itu berkembang cepat, namun dapat berhenti sebelum berubah menjadi ganas. Itulah yang kita kenal dengan tumor jinak. Jika gangguan itu lebih berat dan gangguan pertumbuhan berlangsung terus dan menyebar ke tempat lain, itulah yang dikenal dengan tumor ganas atau kanker.
Menurut Prof. Dr. Benjamin P. Margono, SpP(K), FCCP, salah satu pakar kanker paru dari RS. Dr. Soetomo, Surabaya yang juga ahli dibidang pulmonologi dari Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga mengatakan, kanker paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan, terutama udara yang tidak sehat.
Setiap tahun tercatat lebih dari 1,3 juta kasus kanker paru dan bronchial baru diseluruh dunia, dan menyebabkan kematian tercatat mencapai 1,1 juta kasus. Sementara ancaman mata pedih, batuk, sakit kepala, radang hidung, memperburuk asma dan alergi pernafasan, penyakit penyempitan saluran udara juga ikut mengancam.
Bila frekuensi Anda di ruangan ber AC relatif sering, tentu saja resiko akan lebih besar. AC membuat kulit terasa kering. Karena AC merupakan suhu udara dengan menyerap panas dari lingkungan terdekat. Gas yang dikeluarkan pada AC beraksi dengan oksigen dan menghasilkan titik air. Proses yang lazim disebut Endotermal ini akibatnya, menurunkan kandungan air di udara sekitarnya.
Ancaman lainnya adalah alkohol. Yang berbahaya adalah bila Anda sudah menjadi pecandu alkohol. Mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar dan rutin, akan mengakibatkan gangguan fisik, emosional dan masalah sosial. Alkohol menyebabkan ketergantungan, sehingga pikiran, perasaan dan kehendak si peminum terikat pada alkohol. Seorang pecandu alkohol akan sulit untuk berhenti minum alkohol. Pecandu akan tergantung secara fisik dan psikologis. Hal ini tidak saja mengganggu diri sendiri, tetapi juga orang di sekitarnya, khususnya keluarga dekat.
Belum lagi, gangguan audio yang dapat merusak telinga. Suasana club yang sangat kental dengan musik yang menggelegar, sangat mengancam pendengaran Anda. Normalnya, telinga manusia hanya mampu mendengar suara berfrekuensi 20 – 20 ribu Hertz dengan intensitas atau tingkat kekerasan di bawah 80 desibel (dB). Bunyi di atas itu kalau terus menerus dan dipaksakan bisa merusak pendengaran karena bisa mematikan fungsi sel-sel rambut dalam sistem pendengaran.
Sementara musik yang dimainkan di club biasanya memiliki tingkat kekerasan antara 100 – 110 dB jauh di atas batas normal kemampuan telinga. Besarnya pengaruh suara terhadap telinga memang banyak tergantung pada intensitas dan jangka waktu mendengarnya, jumlah waktu mendengar, serta kepekaan masing-masing, termasuk usia si pendengar. Gejala awal seringkali tidak dirasakan kecuali telinga berdengung, kemudian di ikuti oleh menurunnya pendengaran. Maka, bila Anda terbiasa mendengar musik dengan suara yang keras seperti di club, lambat-laun kepekaan telinga Anda menurun dan bisa menjadi tuli.
Mendingan klabing aja deh....
Klabing: Kelayaban Bingung....
ternyata dugem juga mengundang
ReplyDeletemalapetaka dalm tubuh kita...
Sukses Slalu!
Dugem enaknya cuma bentar....
ReplyDeleteNyeselnya belakangan. DUIT JADI ABIS.....
mendingan bobo' aja dah...
ReplyDeletemendingan bobo' aja dah....
ReplyDeletebetul itu duit habis kesehatan meneorun
ReplyDeletewah baru tau loh, sukses selalu gan
ReplyDelete