Senyum Senja
Senja berjanji, di atas sulaman awan akan menemani seorang tua renta menikmati secangkir teh hangat di atas kursi malas, karena dulu ia bertempur melawan manusia tak berotak yang berpikir menggunakan kedua lututnya. Namun, sekarang pun senja tak menepati janji, karena setan-setan bersayap lebar menutupi terangnya dari janji, setan-setan egois yang begitu sinting berpikir dengan mata kakinya dan tak sadar akan kesalahan dirinya setan yang hidup lebih rendah dari telapak kaki. Yaitu, orang-orang yang menutup mata dari kebenaran dan keadilan, orang-orang tolol membawa dirinya ke neraka dengan harta dari bukan haknya