Tulisan ini bukan bermaksud takkabur, melainkan membagi
hikmahnya. Segala sesuatu terjadi karena izin Allah SWT, dan manusia hanya
dianjurkan untuk berusaha.
Dalam Islam, takdir terbagi menjadi dua, yaitu takdir
muallaq dan takdir mubram. Sebagaimana kita tahu bahwa takdir muallaq adalah
takdir kecil dan dapat diubah, tergantung usaha. Contohnya, kalau mau lulus ya
belajar.
Namun, saya tidak membahas takdir muallaq karena saya anggap
semua sudah tahu.
Banyak orang yang putus asa di luar sana ketika harapannya
tidak sesuai dengan kenyataan sehingga menyalahi takdir bahkan Allah SWT.
Memang Allah SWT telah menetapkan Qada dan Qadar kepada manusia, tetapi bukan
berarti manusia boleh menyalahkan Allah SWT atas sesuatu yang menimpa dirinya.
Banyak yang beranggapan bahwa takdir adalah sesuatu yang tak
dapat diubah, dan memang benar jika tidak ada tindakan untuk mengubahnya.
Namun, pada kenyataannya takdir pun dapat diubah dengan tindakan-tindakan
tertentu. Dalam usaha mengubah takdir, kisah ini dapat diambil hikmahnya
Pada zaman Nabi Ibrahim AS, ada seorang pemuda yang akan menikah. Namun, setelah pemuda itu pulang dari kediaman Nabi Ibrahim AS, ada malaikat yang menemui Nabi Ibrahim AS dan memberitahu bahwa usia pemuda itu tidak akan sampai keesokan pagi.
Keesokan harinya, Nabi Ibrahim AS menengok pemuda itu dan didapatinya pemuda itu masih hidup, malah melangsungkan pernikahannya dan bahkan hidup sampai usia 70 tahun.
Malaikat yang kemudian diketahui adalah malaikat maut kembali menemui Nabi Ibrahim AS. Karena penasaran, Nabi Ibrahim AS menanyakan mengapa pemuda yang telah divonis tidak akan panjang umur tersebut masih sehat. Malaikat maut pun menjawab bahwa pada malam sebelum pernikahannya, pemuda itu menyedekahkan separuh kekayaannya.
Manusia memang pasti mati, dan hak Allah SWT kapan mengambil
nyawanya. Nabi Muhammad SAW pernah berpesan bahwa:
·
“Silaturahim dapat menambah umur dan sedekah
dapat mengubah takdir mubram.” (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Ahmad)
·
“Barangsiapa
hatinya terbuka untuk berdo’a, maka pintu-pintu rahmat akan dibukakan untuknya.
Tidak ada permohonan yang lebih disenangi Allah daripada permohonan orang yang
meminta keselamatan. Sesungguhnya do’a bermanfaat terhadap sesuatu yang sedang
terjadi dan yang belum terjadi. Dan tidak ada yang bisa menolak takdir, kecuali
do’a, maka berpeganglah wahai hamba Allah pada do’a.” (HR. Tirmidzi, Hakim)
·
“Tidak ada yang dapat menolak takdir Allah,
selain do’a. Dan tidak ada yang dapat menambah umur seseorang selain
(perbuatan) kebaikan.” (HR. Tirmidzi)
Dan bukankah Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum
sebelum kaum itu mengubah keadaan mereka sendiri? (lihat QS. Ar-Ra’du: 11)
Pada akhirnya, segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah
SWT. Takdir memang tidak dapat diubah oleh manusia, tetapi Allah-lah yang berhak
mengubahnya. Maka dari itu, tetap semangat, berdo’a dan tetap berusaha!
Sumber: dari berbagai sumber
Penulis: Dik D.F/@arukido
0 comments:
Post a Comment